PERSEKUTUAN (PARTNERSHIP)



BAB I
PERSEKUTUAN
PEMBENTUKAN & USAHANYA

A. Pengertian Persekutuan

PERSEKUTUAN (PARTNERSHIP) adalah Penggabungan diantara dua orang (badan) atau lebih untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan atau laba.

B. Karakteristik Persekutuan

  • Berusaha bersama-sama
  • Jangka waktu terbatas
  • Tanggung jawab yang tidak terbatas
  • Pemilikan kepentingan dalam persekutuan
  • Partisipasi (keikutsertaan) dalam laba persekutuan

C. Macam-macam Bentuk Persekutuan

1. Klasifikasi atas dasar jenis usaha;

  • Persukutuan perdagangan
  • Persekutuan non dagang

2. Klasifikasi atas dasar bentuknya;

  • Persekutuan umum
  • Persekutuan terbatas
  • Perusahaan-perusahaan saham patungan (joint stock companies)

D. Isi Perjanjian Persekutuan

  • Di dalam persekutuan terdapat perjanjian-perjanjian diantaranya yaitu:
  • Nama persekutuan, pihak-pihak yang tersangkut dalam persekutuan, dan lokasi persekutuan.
  • Tanggal keberlakuan pendirian persekutuan dan jangka waktu kontrak.
  • Besarnya investasi dari masing-masing anggota
  • Hak dan kewajiban anggota
  • Buku-buku catatan dan laporan keuangan
  • Pembagian keuntungan
  • Hal-hal khusus yang menyangkut masalah pembebanan dan penerimaan imbalan jasa tertentu diantara para anggota, penarikan kembali modal yang disetor.
  • Assuransi jiwa, kematian salah satu anggota
  • Penyelesaian apabila ada perselisihan, dan lain-lain.

E. Akuntansi Terhadap Penyertaan Modal dalam Persekutuan

Soal 1:
Tn. Rizal, Tn. Amir dan Tn. Ali mendirikan suatu persekutuan dengan investasi masing-masing Rp.65.000; Rp 70.000 dan Rp.55.000. mereka setuju untuk membagi keuntungan atau kerugian dengan perbandingan yang sama. Apabila persekutuan mendapat laba Rp.120.000, maka rekening modal untuk masing-masing anggota menjadi sebagai berikut:
Kekayaan    Bersih      Modal Rizal   Modal Amir    Modal Ali
Investasi  Rp.160.000  Rp. 65.000     Rp. 70.000       Rp. 55.000
Laba        Rp.120.000  Rp. 40.000     Rp. 40.000       Rp. 40.000
jumlah     Rp. 280.000  Rp. 105.000   Rp. 110.000       Rp. 95.000

Soal 2:
Apabila persekutuan tersebut pada soal nomor 1, menderita kerugian sebanyak Rp.120.000 maka rekening modal untuk masing-masing anggota akan menjadi sebagai berikut:
Kekayaan    Bersih          Modal Rizal    Modal Amir    Modal Ali
Investasi  Rp.280.000       Rp. 65.000     Rp.70.000       Rp. 55.000
Laba        (Rp.120.000)    (Rp. 40.000)  (Rp.40.000)     (Rp. 40.000)
jumlah      Rp. 160.000      Rp. 25.000    Rp. 30.000      Rp.  15.000

Apabila persekutuan didirikan dengan menggabungkan beberapa perusahaan yang sudah berjalan, maka biasanya timbul beberapa persoalan, antara lain:
  • Apakah melanjutkan salah satu pembukuan perusahaan ter-dahulu atau membentuk pembukuan tersendiri yang baru.
  • Apakah perlu diadakan penilaian kembali terhadap posisi keuangan perusahaan terdahulu atau tidak.
Contoh:
    Dimas dan Budi sepakat mendirikan sebuah persekutuan.  Dimas telah memiliki sebuah perusahaan yang sudah berjalan, Budi bermaksud menanamkan modalnya dalam persekutuan sebanyak Rp.200.000.
Ini adalah neraca perusahaan Dimas sebelum Budi bergabung:

Perusahaan DIMAS

Neraca per 31 Desember 2005

Kas                                          Rp.80.000        Hutang dagang                     Rp.  131.000

Piutang dagang Rp.94.000                            Modal Dimas                            Rp.170.500

CKP                      (Rp.  5.000)

                                                Rp.89.000

Persediaan barang dagang      Rp.92.000

Supplies kantor                       Rp. 7.000

Meubel &

alat kantor      Rp. 56.000

Akm.penys     (Rp. 31.500)

                                               Rp.33.500 

                                              Rp.301.500                                                      Rp.301.500

                                             =========                                                      =========


  • Dalam pembentukan persekutuan ini Dimas meminta beberapa syarat untuk merubah posisi keuangan yang dilaporkan pada neraca per 31 Desember 2019 sebagai berikut:
  1. Uang kas diambil seluruhnya oleh Dimas.
  2. Piutang sebesar Rp.6.000 dianggap tidak tertagih dan harus dihapus. Cadangan kerugian piutang ditetapkan 5% dari saldo piutang yang baru.
  3. Persediaan barang yang ada dinilai kembali berdasar harga pasar sehingga nilainya menjadi Rp.115.200
  4. Nilai pengganti meubel dan alat-alat kantor sebesar Rp.80.000 dan telah disusut sebesar 50%, dan dicatat berdasar nilai sehat sebesar Rp.50.000
  5. Kepada Dimas diberikan goodwill atas reputasi perusahaannya yang dinilai sebesar Rp.50.000
Jika persekutuan yang baru dibentuk melanjutkan buku perusahaan terdahulu (perusahaan Dimas), maka dapat disusun jurnal sebagai berikut:
a. mencatat pengambilan uang kas oleh Dimas.
Modal Dimas            Rp. 80.000
Kas                                      Rp. 80.000
b. mencatat penilaian kembali berbagai macam aktiva  perusahaan Dimas, sesuai dengan ketentuan yang disepakati.
CKP Rp.  600
Persediaan barang dagang Rp.23.200
Akm.Penys.Meubel & alat kantor Rp.31.500
Goodwill Rp.50.000
Piutang dagang      Rp. 6.000
Meubel & Alat kantor      Rp. 6.000
Modal Dimas      Rp. 93.300

c. Mencatat setoran modal Budi
Kas Rp.200.000
Modal Budi      Rp.200.000

2. Jika persekutuan yang baru dibentuk membuka buku baru tersendiri.

a. Mencatat kekayaan bersih perusahaan Dimas, sebagai setoran modal kepada persekutuan.
Piutang dagang Rp.  88.000
Persediaan barang dagang Rp.115.200
Supplies kantor Rp.     7.000
Meubel & alat kantor Rp.   50.000
Goodwill Rp.   50.000
CKP Rp.   4.400
Hutang dagang Rp. 131.000
Modal Adi Rp.174.800

b. Mencatat setoran modal Budi.

                             Kas                                Rp.200.000

                                           Modal Budi                       Rp. 200.000

Neraca persekutuan A & B per 2 Januari 2006 menjadi sebagai berikut:

Persekutuan A &B

Neraca per 2 Januari 2006

Aktiva Lancar:                                                  Hutang dan Modal:

Kas                                           Rp.200.000      Hutang dagang                     Rp.  131.000

Piutang dagang  Rp.88.000

CKP                      (Rp. 4.400)                            Jumlah Hutang lancar        Rp.131.000

                                                  Rp.  83.600

Persediaan barang dagang  Rp.115.200               Modal:

Supplies kantor                      Rp.  7.000            Modal Dimas                          Rp.174.800

Jumlah Aktiva Lancar           Rp.405.800          Modal Budi                            Rp.200.000

Aktiva Tetap:

Meubel &alat kantor            Rp.   50.000

Goodwill                                  Rp.  50.000                       

       Jumlah Aktiva                  Rp.505.800                                                     Rp.505.800

                                                  =========                                                      =========


AKUNTANSI TERHADAP KEGIATAN USAHA PERSEKUTUAN

Masalah akuntansi yang spesifik:
  • Penentuan jumlah hak pemilikan relatif dari para anggota di dalam persekutuan.
  • Pembagian laba (Rugi) persekutuan.
  • Penyajian laporan keuangan.
Penentuan Jumlah Hak Pemilikan Relatif dari Para Anggota
Atas dasar kriteria “hubungan sebagai kreditur –debitur “ di satu pihak antara persekutuan dengan pemilik.
Dan “hak-hak para pemilik atau defisit modal di dalam persekutuan” di pihak lain.

Pembagian Laba (Rugi) di Dalam Persekutuan
Berbagai macam cara pembagian laba (rugi):
1. Dibagi sama
2. Dengan perbandingan atas dasar perjanjian
3.Dengan perbandingan penyertaan Modal
4. Mula-mula ditentukan bunga modal dari masing-masing anggota, selebihnya dibagi atas dasar perjanjian.
5. Mula-mula diberikan gaji sebagai pemilik dan bonus kepada anggota yang aktif bekerja, sisanya dibagi atas dasar perjanjian.
6. Mula-mula ditetapkan bunga untuk modal dari anggota, kemudian gaji sebagai pemilik dan bonus untuk anggota yang dianggap berjasa dan sisanya dibagi atas dasar perjanjian bersama.

Contoh:
Ani, Rita dan Citra telah mendirikan persekutuan dan pada tahun 2016 mendapatkan keuntungan sebesar Rp.3.000.000.

Pada akhir tahun 2016 diketahui posisi rekening pribadi (prive) dan rekening modal masing-masing anggota adalah sebagai berikut:

                               Prive Ani                                                          Modal Ani

2016                                                                                                             2016

1/5        Rp.300.000                                                                                    2/1  Rp.3.000.000

                                                                                                                      1/4  Rp.1.400.000

                            Prive Rita                                                             Modal Rita

2016                                                                                                            2016

31/5     Rp.550.000                                                                                   2/1  Rp.3.000.000

                                                                                                                     1/6  Rp.2.000.000  

                          Prive Citra                                                               Modal Citra

2016                                                                                                            2016

15/5      Rp.650.000                                                                                   2/1  Rp.6.000.000

                                                                                                                      1/4  Rp.7.000.000

                                                                                  1/8  Rp.7.000.000


1. Apabila laba (rugi) di bagi sama, maka jurnal untuk mencatat pembagian laba adalah sebagai berikut:

                             Laba & Rugi               Rp.3.000.000

                                           Prive Ani                         Rp.1.000.000

                                           Prive Rita                         Rp.1.000.000

                                           Prive Citra                          Rp.1.000.000

2. Apabila laba (rugi) dilakukan dengan suatu perbandingan sebagai berikut:

     Ani : Rita : Citra = 8 : 10 : 12

              Maka jurnalnya:

                             Laba & Rugi               Rp.3.000.000

                                           Prive Ani                         Rp.800.000

                                           Prive Rita                         Rp.1.000.000

                                           Prive Citra                        Rp.1.200.000

3. Apabila pembagian laba (rugi) dilakukan sesuai dengan perbandingan penyertaan modal masing-masing anggota.

              Kemungkinan yang bisa ditempuh yaitu:

              a. Sesuai dengan perbandingan modal awal

              b. sesuai dengan perbandingan modal rata-rata.

              c. sesuai dengan perbandingan modal akhir.

JIKA

 a. Sesuai dengan perbandingan modal awal

              Maka jurnalnya:

                             Laba & Rugi               Rp.3.000.000

                                           Prive Ani                        Rp.750.000

                                           Prive Rita                        Rp.750.000

                                           Prive Citra                       Rp.1.500.000

b. sesuai dengan perbandingan modal rata-rata.

              Maka jurnalnya:

                             Laba & Rugi               Rp.3.000.000

                                           Prive Ani                        Rp.750.000

                                           Prive Rita                        Rp.750.000

                                           Prive Citra                       Rp.1.500.000

Perhitungannya:

Nama

Tgl Mutasi

Jangka waktu

Jangka waktu

Jumlah modal relatif

Ani

2 Januari

3.000.000

3 bulan

6.000.000

 

1 April

4.400.000

9 bulan

44.000.000

 

 

 

 

50.000.000

Rita

2 Januari

3.000.000

5 bulan

15.000.000

 

1 April

5.000.000

7 bulan

35.000.000

 

 

 

 

50.000.000

Citra

2 Januari

6.000.000

3 bulan

18.000.000

 

1 April

13.000.000

4 bulan

52.000.000

 

1 Agustus

6.000.000

5 bulan

30.000.000

 

 

 

 

100.000.000



Pembagian laba:

   Ratio pembagian laba   Hak atas laba

Ani       50/200                                    750.000

Rita       50/200                                    750.000

Citra      100/200                               1.500.000

Jumlah    200/200                               3.000.000

 

4. Apabila pembagian laba (rugi) dilakukan dengan memperhitungkan bunga modal untuk masing-masing penyertaan dan sisanya dibagi dengan perbandingan Ani : Rita : Citra = 9 : 9 : 7, bunga modal ditentukan sebesar 3% setahun dari modal rata-rata.

Perhitungan bunga modal untuk: (lihat perhitungan modal rata-rata)

    Ani   = 3% x 50.000.000/12   = 125.000

    Rita   = 3% x 50.000.000/12   = 125.000

    Citra = 3% x 100.000.000/12 = 250.000

 

Pembagian laba:

                     Ani     Rita      Citra         Jumlah

Bunga  125.000    125.000   250.000      500.000

Sisa      900.000     900.000  700.000   2.500.000

Jlh     1.025.000  1.025.000  950.000   3.000.000

 

Maka jurnalnya:

Laba & Rugi      Rp.3.000.000

            Prive Ani                               Rp.1.025.000

            Prive Rita                                 Rp.1.025.000

            Prive Citra                     Rp.  950.000

 

5. Apabila pembagian keuntungan dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan gaji para pemilik yang setiap bulannya Ani, Rita dan Citra masing-masing menerima Rp.26.000, Rp.25.500, Rp.23.500. sedang sisanya dibagi sama.

    Perhitungan gaji:

    Ani   = Rp.26.000 x 12 = Rp.312.000

    Rita     = Rp.25.500 x 12 = Rp.306.000

    Citra = Rp.23.500 x 12 = Rp.282.000

           

Pembagian laba:

                      Ani      Rita       Citra        Jumlah

Gaji          312.000  306.000  282.000     900.000

Sisa          700.000  700.000  700.000  2.100.000

Jumlah 1.012.000 1.006.000 982.000 3.000.000

 

Maka jurnalnya:

Laba & Rugi         Rp.3.000.000

            Prive Ani                                Rp.1.012.000

            Prive Rita                                Rp.1.006.000

            Prive Citra                               Rp.  982.000

 

6. Apabila pembagian keuntungan disetujui dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

Bunga modal ditetapkan 3% dari modal rata-rata.

Untuk Ani sebagai anggota yang memimpin diberi bonus 25% dari keuntungan sesudah dikurangi bonus, sedangkan Rita yang membantu secara part time diberikan bonus 1/5 dari bonus Ani.

Sisanya dibagi dengan perbandingan 2 : 2 : 1

 

Perhitungan bonus:

Laba bersih Rp.3.000.000

Bonus 25% dari laba sesudah dikurangi bonus.

Jadi: 100% + 25% = Rp.3.000.000

                        125% = Rp.3.000.000

                          25% = Rp.750.000 

Pembagian laba:

                      Ani      Rita    Citra       Jumlah

Bunga      125.000 125.000 250.000    500.000

Bonus      750.000 150.000        –         900.000

Sisa          600.000 600.000 400.000 1.600.000

Jumlah 1.475.000 875.000 650.000 3.000.000 

 

Maka jurnalnya:

Laba & Rugi       Rp.3.000.000

            Prive Ani                              Rp.1.475.000

            Prive Rita                             Rp.   875.000

            Prive Citra                            Rp.   650.000

 

Masalah gaji pemilik dan bunga modal:

Di dalam akuntansi, gaji pemilik dan bunga modal (sendiri) Tidak diakui sebagai biaya (USAHA) bagi perusahaan, karena pada umumnya jumlah-jumlah tersebut ditentukan secara sepihak dan bukan atas dasar transaksi yang obyektif.

 Neraca: Neraca persekutuan tidak berbeda dengan neraca perusahaan-perusahaan pada umumnya. Kecuali penyajian pada sisi passiva di dalam neraca persekutuan menggunakan dasar “konsep pemilik” dengan menunjukkan hak pemilikan tiap-tiap anggota.

 

BAB II
PERSEKUTUAN
PEMBUBARAN KARENA PERUBAHAN PEMILIK


A. HAL-HAL YANG MENYEBABKAN TERJADINYA PEMBUBARAN PERSEKUTUAN
1. Pembubaran karena tindakan sekutu, meliputi:
  • Berakhirnya jangka waktu yang ditentukan dalam perjanjian atau tercapainya tujuan.
  • Persetujuan bersama.
  • Pengunduran diri seorang sekutu.
2. Pembubaran karena ketentuan Undang-undang.
3. Pembubaran atas dasar keputusan pengadilan.

B. Perseoalan Akuntansi dalam Pembubaran Persekutuan
  • Masalah masuknya seorang atau lebih sekutu baru.
  • Pengunduran diri seorang sekutu.
  • Kematian seorang sekutu.
  • Penyatuan dan atau perubahan bentuk badan usaha.
1. Masuknya Seorang atau Lebih Sekutu Baru
Seseorang yang akan masuk ke dalam persekutuan dapat memasukkan modal dengan cara:
  • Membeli sebagian atau seluruhnya dari bagian modal (penyertaan) seorang atau lebih sekutu lama (tidak ada kekayaan baru yang diterima oleh persekutuan).
  • Menanamkan kekayaan pada persekutuan, sehingga kekayaan persekutuan bertambah.
a. Membeli sebagian atau seluruhnya dari bagian modal (penyertaan) seorang atau lebih sekutu lama (tidak ada kekayaan baru yang diterima oleh persekutuan) terbagi dua:
  • Pembukuan di dalam persekutuan, terbatas pada pemindahan saldo rekening modal pihak penjual ke rekening pihak pembeli.
  • Transaksi pembayaran antara pihak pembeli kepada pihak penjual merupakan transaksi pribadi pemilik dan tidak perlu dicatat oleh persekutuan.
Contoh:
A & B adalah anggota persekutuan yang membagi laba (rugi) dengan perbandingan yang sama. Berikut ini neraca persekutuan A & B pada akhir tahun buku 2019.

                                                        “Persekutuan A & B”
                                                    Neraca per 31 Desember 2019
 Macam-macam Aktiva Rp.10.000.000     Macam-macam hutang                Rp.3.000.000
                                                                          Modal A                                  Rp.4.000.000
                                                                          Modal B                                  Rp.3.000.000
       Jumlah Aktiva          Rp.10.000.000      Jumlah Hutang dan Modal         Rp.10.000.000 
                                          ============                                                       ===========

Pada saat itu C ingin masuk dalam keanggotaan persekutuan dengan membeli 1/2 bagian hak penyertaan A & B dengan membayar sebesar Rp.2.000.000.
Tanpa memperhatikan berapa besarnya pembayaran oleh C kepada A & B
Maka jurnalnya sebagai berikut:
                                                            Modal A             Rp.1.000.000
                                                            Modal B             Rp.1.000.000
                                                                   Modal C                  Rp.2.000.000

dengan masuknya c di dalam persekutuan hanya komposisi hak penyertaan masing masing anggota yang berubah sedang jumlah totalnya tidak berubah seperti yang di tunjukkan pada tabel berikut:
                                        sebelum C masuk                            setelah C masuk
modal A                            Rp.4.000.000                                    Rp.3.000.000
modal B                            Rp.3.000.000                                    Rp.2.000.000
modal C                            Rp.    -                                               Rp.2.000.000
modal persekutuan            Rp.7.000.000                                    Rp.7.000.000


B. SUATU INVESTASI DENGAN MEMBERIKAN BONUS ATAU GOODWILL KEPADA SEKUTU LAMA.

BONUS
Misalkan,  A & B adalah anggota persekutuan dengan modal masing-masing sebesar $15.000 dan $10.000, serta membagi laba (rugi) dengan sama. C diterima masuk sebagai sekutu baru dengan investasi sebesar $12.000 untuk memperoleh kepentingan sebesar ¼ atau 25% dari modal persekutuan yang baru.
Kelebihan setoran modal C merupakan bonus yang dibagikan kepada pemilik lama sesuai dengan ketentuan pembagian laba (rugi).

Perhitungan :
Jumlah modal persekutuan sebelum C masuk          $25.000
Setoran modal C                                                        $12.000
Jumlah modal persekutuan yang baru                        $37.000
                                                                                           ======
Modal C dinilai 25% dari modal persekutuan yang baru ; 25% x $37.000 = $9.250
Setoran modal C                                      $12.000
Bagian modal yang diperhitungkan         $9.250


C. SUATU INVESTASI DENGAN MEMBERIKAN BONUS ATAU GOOD WILL KEPADA SEKUTU BARU

BONUS
Ade & Bayu adalah anggota persekutuan dengan modal masing-masing sebesar $30.000 dan $15.000, serta membagi laba (rugi) dengan sama. Cio diterima masuk sebagai sekutu baru dengan investasi sebesar $17.000 untuk memperoleh kepentingan sebesar 40% dari modal persekutuan yang baru. Besar kelebihan kepentingan yang diberikan kepada Cio atas investasinya dapat dipertimbangkan sebagai bonus untuk Cio karena jasa-jasanya.

Perhitungan
Saldo modal sebelum Cio masuk $45.000
Setoran modal Cio                           $17.000
Jumlah                                               $62.000

Hak penyertaan sekutu Cio 40% dari saldo modal yang baru :
40% x $62.000         = $24.800
Setoran modal Cio = $17.000
Bonus kepada Cio  = $  7.800

Bonus tersebut dikurangkan dari modal sekutu lama sesuai dengan perbandingan laba (rugi), masing-masing sebesar $3.900.

Maka jurnalnya:
Kas      $17.000
Modal Ade      $  3.900
Modal Bayu       $  3.900
Modal Cio              $ 24.800

Soal tentang Goodwill
Sekutu Ade & Bayu tidak menghendaki modal mereka dikurangi, sehingga saldo modal sekarang dapat digunakan sebagai dasar penentuan goodwill.

Sehingga:
Modal persekutuan baru: 100/60 x $45.000 = $75.000
Modal Cio dihitung 40% x $75.000 = $30.000

Maka jurnalnya:
Kas       $17.000
Goodwill             $13.000
Modal Cio              $30.000

Penentuan adanya bonus dan goodwill apabila tidak ada pernyataan tertentu:
Apabila <, berarti terdapat goodwill atau bonus kepada sekutu lama.
Apabila =, berarti tidak ada goodwill atau bonus yang dibentuk.
Apabila >, berarti terdapat goodwill atau bonus kepada sekutu baru.

2. Penyelesaian Pengunduran Diri Seorang Sekutu
Pengunduran diri seorang sekutu atau lebih penyelesaiannya dapat dilakukan dengan cara:
  • Bagian penyertaan sekutu yang mengundurkan diri dijual kepada sekutu yang lain atau sekutu yang baru.
  • Bagian penyertaannya dikembalikan dalam bentuk uang tunai atau harta kekayaan lainnya sesuai dengan perhitungan bagian penyertaannya.
Untuk dapat menentukan bagian penyertaan yang harus dikembalikan kepada anggota yang mengundurkan diri biasanya diadakan penilaian kembali harta kekayaan yang ada.
Sehingga:
  • Pembayarannya dapat lebih tinggidari saldo modalnya, atau
  • Pembayarannya dapat lebih rendah dari saldo modalnya.
Jika pembayarannya lebih tinggi dari saldo modalnya. 
Hal ini terjadi apabila penilaian kembali kekayaan perusahaan ternyata lebih tinggi dari apa yang tercatat dalam buku.
Dengan demikian anggota yang akan meneruskan usaha berani memberikan bonus atau goodwill kepada anggota yang mengundurkan diri.

PEMBERIAN BONUS
Ari, Beni dan Doni adalah anggota persekutuan yang mempunyai saldo modal masing-masing Rp.300.000. perjanjian perbandingan pembagian keuntungan adalah 50%, 25%, 25%.
Doni menyatakan mengundurkan diri, para anggota setuju untuk membayar kepada Doni sebanyak Rp.350.000.  Kelebihan pembayaran kepada Doni diberikan sebagai bonus.

Maka jurnal untuk mencatat transaksi tersebut:
Modal Doni   300.000
Modal Ari     30.000
Modal Beni     20.000
Kas                  350.000

PEMBENTUKAN GOODWILL
Ari dan Beni tidak ingin saldo modalnya dikurangi, oleh karena itu kelebihan Rp.50.000 yang akan diterima Doni dibayarkan sebagai perwujudan adanya goodwill yang dibentuk.
Godwill dapat dibentuk untuk keseluruhan anggota atau untuk anggota yang mengundurkan diri saja.
Jika goodwill dibentuk untuk seluruh anggota, maka jurnalnya:
Pembentukan goodwill:
Goodwill       200.000
Modal Ari              100.000
Modal Beni                50.000
Modal Doni                50.000

Jurnal untuk mencatat pembayaran kepada Doni
Modal Doni       350.000
Kas               350.000

Bonus untuk sekutu lama                         $2.750

Bagian bonus untuk A & B masing-masing sebesar $1.375

Maka jurnalnya:
Kas $12.000
Modal A $1.375
Modal B $1.375
Modal C $9.250
GOODWILL
Misalkan, dari contoh di atas sekutu C menyatakan bahwa perkiraan modalnya melaporkan investasi sebenarnya – sebesar $12.000 untuk 25% dari modal persekutuan yang baru.

Sehingga:
 Modal persekutuan yang baru harus berjumlah: 100/25 x $12.000 = $48.000
                               Jumlah modal anggota pemilik lama                  = $25.000
                               Ditambah setoran modal C                                 = $12.000
                                                                                                                          ($37.000)
                                         Jumlah Goodwill yang harus dibentuk               $  11.000

Goodwill tersebut dibagi diantara sekutu lama sesuai dengan perbandingan Laba (rugi); masing-masing mendapat $5.500.
  
Adapun jurnalnya:

Pembentukan Goodwill:
Goodwill $11.000
Modal A $5.500
Modal B $5.500

Setoran modal C:
Kas $12.000
Modal C $12.000

ika goodwill dibentuk hanya kepada anggota yang mengundurkan diri saja, maka jurnalnya adalah:
Modal Doni 300.000
Goodwill   50.000
Kas         350.00

Jika pembayarannya lebih rendah dari saldo modalnya. 
Soal tentang pemberian bonus
Doni menyetujui untuk menerima Rp.250.000 guna menyelesaikan pengunduran diri dari jumlah penyertaan sebesar Rp.300.000. Jika perbedaan sejumlah Rp.50.000 dihitung sebagai bonus untuk anggota yang melanjutkan usaha, maka jurnal untuk mencatat pengunduran diri Doni adalah:
Modal Doni       300.000
Kas              250.000
Modal Ari                30.000
Modal Beni                20.000

Soal tentang pembentukan goodwill
Dalam buku persekutuan memperlihatkan adanya sejumlah goodwill, dan Doni bersedia menerima lebih kecil dari saldo modalnya, sebab saldo modalnya itu mereflesikan adanya goodwill tersebut.

Maka jurnal pengunduran diri Doni adalah:
Modal Doni        300.000
Goodwill                 50.000
Kas               250.000

3. Penyelesaian Dengan Adanya Kematian Seorang Sekutu
Para anggota persekutuan dapat mengadakan penyelesaian sebagai berikut:
  • Dengan pembayaran dari harta persekutuan.
  • Dengan pembayaran oleh salah seorang anggota yang ada yang bersedia membeli bagian penyertaan anggota yang meninggal.
  • Dengan pembayaran dari hasil assuransi persekutuan dengan pembelian bagian penyertaan anggota yang meninggal oleh anggota yang masih ada.
4. Peleburan Suatu Persekutuan ke Dalam Bentuk Perseroan
Apabila perjanjian telah disetujui untuk menerima bentuk perseroan maka:
  • Perseroan akan bertindak untuk mengambil alih kekayaan bersih persekutuan yang ditukar dengan saham-sahamnya.
  • Saham-saham yang diterima oleh persekutuan dibagikan kepada anggota-anggota pemilik sesuai dengan bagian penyertaannya seperti pada posisi yang terakhir.
Proses akuntansi bagi perseroan yang baru:
a. Apakah melanjutkan buku persekutuan, atau;
b. Membuka buku-buku yang baru.

Jika melanjutkan buku persekutuan
Pencatatan harus menunjukkan adanya:
  1. Perubahan nilai aktiva, hutang dan bagian penyertaan masing-masing anggota sebelumnya kepada bentuk perseroan. Untuk mencatat perubahan-perubahan nilai aktiva dan hutang itu dapat melalui sebuah rekening antara yang dinamakan “Rekening penyesuaian modal”.
  2. Pembagian keuntungan (kerugian) karena penilaian kembali ke masing-masing modal anggota.
  3. Pengeluaran saham-saham untuk masing-masing anggota.
Jika membuka buku-buku yang baru
Pencatatan yang harus dilakukan:
  • Penyesuaia aktiva dan bagian penyertaan para anggota.
  • Pemindahan aktiva dan hutang ke dalam perseroan.
  • Penerimaan saham-saham sebagai pembayaran  terhadap kekayaan bersih yang dipindahkan.
  • Pembagian saham kepada anggota pemilik
Contoh:
A dan B adalah anggota persekutuan yang membagi laba (rugi) dengan perbandingan yang sama. Mereka memutuskan untuk melebur persekutuannya menjadi sebuah perseroan dengan modal statutair yang terbagi dalam 500 lembar saham biasa nominal Rp.1.000 per lembar.

Posisi keuangan persekutuan sebelum diadakan peleburan adalah sebagai berikut:

Persekutuan A dan B
Neraca per 31 Desember 2000

                 AKTIVA                                                                        HUTANG DAN MODAL
Kas Rp.   4.000                                         Hutang  dagang         Rp.  20.000
Piutang dagang Rp.42.000                         Wesel bayar                     Rp.  12.000
CKP           (Rp.4.000)                              Jumlah Hutang           Rp.  32.000
Rp.  38.000                                Modal A                            Rp.120.000 
Persediaan brg dagang Rp.118.000                     Modal B                          Rp.168.000
Gedung                  Rp.150.000                             Jumlah Modal             Rp.288.000
Akm.Peny.Gedung (Rp.30.000)
Rp.120.000
Tanah Rp.  40.000
Jumlah Aktiva     Rp.320.000         Jumlah Hutang dan Modal        Rp.320.000 
                                                    =========                                                             ====
Sebelum diadakan peleburan persekutuan menjadi perseroan, A dan B menghendaki agar ada penilaian kembali terhadap beberapa jenis aktiva, sebagai berikut:
  • piutang dagang Rp.36.000
  • gedung Rp.130.000
  • Tanah Rp.84.000

JURNAL jika melanjutkan buku persekutuan:

1. Penyesuaian rekening dan penilaian kembali aktiva.
Tanah        Rp.44.000
Akm. penys. Gedung               Rp.10.000
Cad. Kerugian Piutang Rp.  2.000
Rekening penyesuaian modal Rp.52.000

2. Pembagian keuntungan (kerugian) karena penilaian kembali.
Rekening penyesuaian modal     Rp.52.000
Modal A Rp.26.000
Modal B Rp.26.000

3. pengeluaran saham-saham untuk A dan B
Modal A     Rp.146.000
Modal B     Rp.194.000
Modal saham Rp.340.000

Neraca perseroan yang baru akan menjadi sebagai berikut:

                                                                        “PT. AB
                                                            Neraca, per 1 Januari 2001

                    AKTIVA                                                                    HUTANG DAN MODAL
Kas Rp.   4.000                                                 Hutang  dagang         Rp.  20.000
Piutang dagang Rp.42.000                                 Wesel bayar                     Rp.  12.000
CKP           (Rp. 6.000)                                      Jumlah Hutang           Rp.  32.000
Rp.  36.000  
Persediaan brg dagang Rp.118.000                                 Modalsaham                   Rp.340.000
Gedung                  Rp.150.000                                     Jumlah Modal             Rp.340.000
Akm.Peny.Gedung (Rp.20.000)
Rp.130.000
Tanah Rp.  84.000
        Jumlah Aktiva             Rp.372.000                    Jumlah Hutang dan Modal Rp.372.000 
                                                    =========                                                             ========


JURNAL jika membuka baru tersendiri:

1. Pencatatan pada waktu persekutuan A dan B ditutup.
Piutang perseroan Rp.340.000
Hutang dagang Rp.  20.000
Wesel bayar Rp.  12.000
Cad.Kerugian Piutang Rp.    6.000
Akm.Penys. Gedung Rp.  20.000
Kas Rp.4.000
Piutang dagang Rp.42.000
Persediaan brg dagang Rp.118.000
Gedung Rp.150.000
Tanah Rp.84.000

2.   A dan B menerima saham dari perseroan.
Modal A Rp.146.000
Modal B Rp.194.000
Piutang perseroan Rp.340.000
3. Pemindahan  aktiva dan hutang persekutuan  A dan B (dalam buku baru).

Kas   Rp.    4.000
Piutang dagang   Rp.  42.000
Persediaan brg dagang   Rp.118.000
Gedung   Rp.150.000
Tanah   Rp.  84.000
Hutang dagang Rp.  20.000
Wesel bayar Rp.  12.000
Cad.kerugian piutang Rp.    6.000
Akm.penys. Gedung Rp.  20.000
Hutang A danB Rp.340.000

4. Perseroan mengeluarkan saham-saham untuk A dan B (dalam buku baru).

Hutang A dan B   Rp.340.000
Modal saham Rp.340.000

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal Quiz dan Jawaban Akuntansi keuangan Lanjutan 1 (Konsinyasi)

Transaksi Derivatif

METODE PENELITIAN KUANTITATIF (Proses Penelitian, Masalah, Variabel dan Paradigma Penelitian)