Akad Murabahah



Pengertian Akad Murabahah
Kata Murabahah diambil dari bahasa Arab ar-ribhu yang berarti kelebihan dan tambahan (keuntungan). Sedangkan menurut istilah Murabahah adalah salah satu bentuk jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang di sapakati. Dalam pengertian lain, menurut buku “Akuntansi Syariah Indonesia”.
Secara luas, jual beli dapat di artikan sebagai pertukaran harta atas rasa saling rela. Menerut sabiq  jual beli adalah memindahkan milik dengan ganti (iwad) yang dapat di benarkan (sesuai syariah). Pertukaran dapat dilakukan antara uang dengan barang, barang dengan barang yang bisa kita kenal dengan barter dan uang dengan uang misalnya pertukaran nilai mata uang rupiah dengan yen.
 Pertukaran uang dengan barang yang biasa kita kenal dengan jual beli dapat dilakukan secara tunai atau dengan cara pembelian tangguh. Pertukaran barang dengan barang, terlebih dahulu harus memperhatikan apakah barang tersebut merupakan barang rabawi ( secara kasat mata dapat dibedakan) atau bukan. Untuk pertukaran barang rabawi seperti emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, tepung dengan tepung, kurma dengan kurma, anggur kering dengan anggur kering, dan garam dengan garam maka pertukarannya agar sesuai syariah harus dengan jumlah yang sama dan dan harus dari tangan ke tangan atau tunai, karna kelebihannya adalah  riba. Untuk pertukaran  mata uang yang berbeda harus dilakjukan secara tunai.

Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Hal yang membedakan murabahah dengan penjualan yang biasa kita kenal adalah penjualan secara jelas memberi tahu kepada pembeli berapa harga pokok barang tersebut dan berapa besar keuntungan yang diinginkannya. Pembeli dan penjual dapat melakukan tawar-menawar atas besaran marjin keuntungan sehingga akhirnya diperoleh kesapakatan.

Harga beli menggunaka harga pokok yaitu harga beli di kurangi dengan diskon pembelian. Apabila diskon diberikan setalah akad, maka diskon yang didapat yang akan menjadi hak pembeli atau hak penjual sesuai dengan kesapakatan mereka di awal akad. Dalam PSAK 102 di jelaskan lebih lanjut, jika akad tidak mengatur, maka diskon tersebut menjadi hak penjual. Namun pada hakikatnya, diskon pembelian adalah hak pembeli. Sehingga akan lebih baik jika prosedur operasional perusahaan menyatakan bahwa diskon setiap akad murabahah adalah hak pembeli.


 Jenis Akad Murabahah
Ada dua jenis akad murabahah, yaitu:
1.   Murabahah dengan pesanan (murabaha to the purchase order)
   Dalam murabahah jenis ini, penjual melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari pembeli. Murabahah dengan pesanan dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat pembeli untuk membeli barang yang di pesannya. Kalau bersifat mengikat, berarti pembeli harus membeli barang yang dipesannya dan tidak dapat membatalkan pesanannya.
2.  Murabahah Tanpa Pesanan
   Murabahah ini termasuk jenis murabahah yang bersifat tidak mengikat. Murabahah ini dilakukan tidak melihat ada yang pesan oleh pembeli sehingga penyediaan barang dilakukan sendiri oleh penjual.






Dasar Syari’ah

       1. Sumber hukum akad murabahah
       Dalam islam, perdagangan dan perniagaan selalu dihubungkan dengan nilai-nilai moral,sehingga semua transaksi bisnis yang bertentangan dengan kebajikan tidaklah bersifat islami. Berdasar hukum yang telah ditetapkan dan pada masa nabi Muhammad SAW maka diambillah dalil nya berasal dari :

a.  Al-Qur’an
    يَا اَيُهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا لاَ تَأْ كُلُوا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلاَ أَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ .....(النساء/٤:٢٩)
    "Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu makan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengna jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu...." (An-Nisa 4: 29)

    ...وَاَحَلَ الله ُالْبَيْعَ وَحَرَمَ الرِّباَ... (البقرة/٢:٢٧٥)
 “...Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...” (Al Baqarah 2: 275)

b.  Al-Hadits
عَنْ سُهَيْبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النبَِّيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلََّمَ قَالَ : ثَلاَثَ فِيْهِنَّ اْلبَرْكَةُ : اَلْبَيْعُ إِلَى أَجَلٍ وَاْلمُقَارَضَةُ وَخَلْطُ الْبُرِّ بِالشَّعِيْرِ لِلْبَيْتِ لاَ لِلْبَيْعِ (رواه ابن ما جه)

Dari Suhaib ar-Rumi r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah bukan untuk dijual.” (HR Ibnu Majah dengan sanad dhaif)


c. Ketentuan hukum dalam FATWA DSN MUI No. 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang MURABAHAH ini adalah sebagai berikut :

            Pertama : Ketentuan Umum Murabahah dalam Bank Syari’ah:
1. Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba.
2. Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syari’ah Islam.
3.  Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya.
4. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba.
5. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.
6. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam kaitan ini Bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan.
7. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati.
8. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah.
9. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip, menjadi milik bank.

            Kedua : Ketentuan Murabahah kepada Nasabah:
1. Nasabah mengajukan permohonan dan janji pembelian suatu barang atau aset kepada bank.
2. Jika bank menerima permohonan tersebut, ia harus membeli terlebih dahulu aset yang dipesannya secara sah dengan pedagang.
3. Bank kemudian menawarkan aset tersebut kepada nasabah dan nasabah harus menerima (membeli)-nya sesuai dengan janji yang telah disepakatinya, karena secara hukum janji tersebut mengikat; kemudian kedua belah pihak harus membuat kontrak jual beli.
4. Dalam jual beli ini bank dibolehkan meminta nasabah untuk membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan.
5. Jika nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut, biaya riil bank harus dibayar dari uang muka tersebut.
6. Jika nilai uang muka kurang dari kerugian yang harus ditanggung oleh bank, bank dapat meminta kembali sisa kerugiannya kepada nasabah.
7. Jika uang muka memakai kontrak ‘urbun sebagai alternatif dari uang muka, maka
a. Jika nasabah memutuskan untuk membeli barang tersebut, ia tinggal membayar sisa harga.
b. Jika nasabah batal membeli, uang muka menjadi milik bank maksimal sebesar  kerugian yang ditanggung oleh bank akibat pembatalan tersebut; dan jika uang muka tidak mencukupi, nasabah wajib melunasi kekurangannya.

            Ketiga : Jaminan dalam Murabahah
1. Jaminan dalam murabahah dibolehkan, agar nasabah serius dengan pesanannya.
2. Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan jaminan yang dapat dipegang.

            Keempat : Utang dalam Murabahah:
1. Secara prinsip, penyelesaian utang nasabah dalam transaksi murabahah tidak ada kaitannya dengan transaksi lain yang dilakukan nasabah dengan pihak ketiga atas barang tersebut. Jika nasabah menjual kembali barang tersebut dengan keuntungan atau kerugian, ia tetap berkewajiban untuk menyelesaikan utangnya kepada bank.
2. Jika nasabah menjual barang tersebut sebelum masa angsuran berakhir, ia tidak wajib segera melunasi seluruh angsurannya.
3. Jika penjualan barang tersebut menyebabkan kerugian, nasabah tetap harus menyelesaikan utangnya sesuai kesepakatan awal. Ia tidak boleh memperlambat pembayaran angsuran atau meminta kerugian itu diperhitungkan.

            Kelima : Penundaan Pembayaran dalam Murabahah:
1. Nasabah yang memiliki kemampuan tidak dibenarkan menunda penyelesaian utangnya.
2. Jika nasabah menunda-nunda pembayaran dengan sengaja, atau jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.

            Keenam : Bangkrut dalam Murabahah:
1. Jika nasabah telah dinyatakan pailit dan gagal menyelesaikan utangnya, bank harus menunda tagihan utang sampai ia menjadi sanggup kembali, atau berdasarkan kesepakatan.

       2. Rukun dan Ketentuan Akad Murabahah
Rukun dan Ketentuan Murabahah, yaitu:
     1.  Pelaku
Pelaku cakap hukum dan baligh (berakal dan dapat membedakan), sehingga jual beli dengan orang gila menjadi tidak sah sedangkan jual beli dengan anak kecil dianggap sah, apabila seizin walinya.
     2.  Objek Jual Beli, harus memenuhi:
a.  Barang yang diperjualbelikan adalah barang halal
Maka semua barang yang diharamkan oleh Allah, tidak dapat di jadikan sebagai objek jual beli, kareana barang tersebut dapat menyebabkan manusia bermaksiat/melanggar larangan Allah. Hal ini sesuai dengan hadis berikut:
“Sesungguhnya Allah apabila mengharamkan sesuatu juga mengharamkan harganya.” (HR. Bukhari Muslim)
b.  Barang yang diperjualbelikan harus dapat diambil manfaatnya atau memiliki nilai, dan bukan merupakan barang-barang yabg dilarang di perjualbelikan, misalnya: jual beli barang yang kadaluwarsa.
c.  Barang tersebut dimiliki oleh penjual
Jual beli atas barang yang tidak di mkiliki oleh penjual adalah tidak sah karena bagaimana mungkin ia dapat menyerahkan kepemilikan barang kepada orang lain atas barang yang bukan miliknya. Jual beli oleh bukan pemilik barang seperti ini, baru akan sah apabila mendapat izin dari pemilik barang.
Misalnya: seorang suami menjual harta milik istrinya, sepanjang si istri mengizinkan maka sah akadnya. Contoh lain, jual beli barang curian adalah tidak sah karena status kepemilikan barang tersebut tetap pada si pemilik harta.
d.  Barang tersebut hanya di serahkan tanpa tergantung dengan kejadian tertentu di masa depan. Bartang yang tidak jelas waktu penyerahannya adalah tidak sah, karena dapat menimbulkan ketidakpastian (gharar), yang pada gilirannya dapat merugikan salah satu pihak yang bertransaksi dan dapat menimbulkan pearsengketaan. Misalnya: saya jual mobil avanzaku yang hilang dengan harga Rp. 40.000.000 si pembeli berharap mobil itu akan ditemukan. Demikian juga jual beli atas barang yang sedang di gadaikan atau telah diwakafkan.
e.  Barang tersebut harus diketahui secara spesifik dan dapat diidentifikasikan oleh pembeli sehingga tidak ada gharar (ketidakpastian).
f.  Barang tersebut dapat diketahui kuantitas dan kualitasnsysa dengan jelas, sehingga tidak ada gharar.
g.  Harga barang tersebut jelas.
Harga atas barang yang diperjualbelikan diketahui oleh pembeli dan penjual berikut cara pembayarannya tunai atau tangguh(tidak tunai) sehingga jelas.
h.  Barang yang diakadkan ada di tangan penjual.

 3.   Ijab kabul
   Pernyataan dan ekspresi saling rida/rela di antara pihak-pihak pelaku akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, atau menggunakan cara-cara komunikasi modern. Apabila jual beli telah dilakukan sesuai dengan ketentuan syariah maka kepemilikannya, pembayarannya dan pemanfaatan atas barang yang diperjualbelikan menjadi halal. Para ulama fiqh sepakat menyatakan bahwa unsur utama dari jual beli kerelaan kedua belah pihak. Kerelaan kedua belah pihak dapat dilihat dari ijab dan qabul yang dilangsungkan. Untuk itu, para ulama fiqh mengemukakan bahwa syarat ijab dan qabul itu adalah sebagai berikut:
a.  Qabul sesuai dengan ijab. Misalnya, penjual mengatakan: "Saya jual buku ini seharga Rp. 15.000,-".
b.  Ijab dan qabul itu dilakukan dalam satu majelis. Artinya kedua belah pihak yang melakukan jual beli hadir dan membicarakan topik yang sama.

Akuntansi Murabahah (PSAK 102) 
       Akuntansi Murabahah ( PSAK 102 )

a. Akuntansi untuk penjual
           1.      Pada saat  perolehan, aset murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya perolehan

Dr. Aset Murabahah                                                   xxx
            Kr. Kas                                                                        xxx

           2.      Untuk murabahah pesanan mengikat, pengukuran aset murabahah setelah perolehan adalah dinilai sebesar biaya perolehan dan jika terjadi penurunan nilai aset karena usang, rusak atau kondisi lainnya sebelum diserahkan kenasabah, penurunan nilai tersebut diakui sebagai beban dan mengurangi aset.
Jika terjadi penurunan nilai untuk murabahah pesanan mengikat, maka jurnal:

Dr. Beban Penurunan Nilai                                         xxx
            Kr. Aset Murabahah                                                   xxx

            Untuk murabahah tanpa pesanan atau murabahah pesanan tidak mengikat maka aset dinilai berdasarkan biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi, dan dipilih mana yang lebih rendah. Apabila nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya erolehan, maka selisihnya diakui sebagai kerugian.
Jika terjadi penurunan nilai untuk murabahah pesanan tidaj mengikat, maka jurnal
Dr. Kerugian Penurunan Nilai                                    xxx
            Kr. Aset murabahah                                                    xxx

      3.      Apabila terdapat diskon pada saat pembelian aset murabahah, maka perlakuannya adalah sebagai berikut :
            a.       Jika terjadi sebelum akad murabahah akan menjadi pengurang biaya perolehan aset murabahah, jurnal :
Dr. Aset Murabahah                                       xxx ( harga perolehan – diskon )
            Kr. Kas                                                                        xxx

                  b.      Jika terjadi setalah akad murabahah dan sesuai akad yang disepakati menjadi hak pembeli, menjadi kewajiban kepada pembeli, jurnal :
Dr. Kas                                                                        xxx
            Kr. Utang                                                                    xxx

                  c.       Jiak terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad yang disepakati menjadi hak penjual, menjadi tambahan keuntungan murabahah, jurnal :
Dr. Kas                                                                        xxx
            Kr. Keuntungan Murabahah                                       xxx

                  d.      Jika terjadi setelah akad murabahah dan tidak diperjanjikan dalam akad, maka akan menjadi hak penjual dan diakui sebagai pendapatan operasional lain, jurnal:
Dr. Kas                                                                        xxx
            Kr. Pendapatan Operasional lain                                xxx

      4.      Kewajiban penjual kepada pembeli atas pengembalian diskon tersebut akan teremilinasi pada saat :
                  a.       Dilakukan pembayaran kepada pembeli, sehingga jurnal :
Dr. Utang                                                                    xxx
            Kr. Kas                                                                        xxx
            atau
                  b.      Akan dipindahkan sebagaimana dan kebijakan jika pembeli sudah tidak dapat dijangkau oleh penjual, sehingga jurnal :
Dr. Utang                                                                    xxx
            Kr. Kas                                                                        xxx
Dan
Dr. Dana kebajikan kas                                               xxx
            Kr. Dana kebijakan-potongan pembelian                    xxx
      5.      Pengakuan keuntungan murabahah :
                  a.       Jika penjualan dilakukan secara tunai atau secara tangguh sepanjang masa angsuran murabahah tidak melebihi suatu periode laporan keungan, maka keuntungan murabahah diakui pada saat terjadinya akad murabahah:
Dr. Kas                                                                        xxx
Dr. Piutang murabahah                                               xxx
            Kr. Aset Murabahah                                                   xxx
            Kr. Keutungan                                                                        xxx
            b.      Namun apabila angsuran lebih dari satu peride maka pelakunya adalah sebagai berikut :
                  1)      Keuntungan diakui saat penyerahan aset murabahah dengan syarat apabila risiko penagihannya kecil, maka dicatat dengan cara yang sama pada butir a.
                  2)      Keuntungan diakui secara proporsional dengan besaran kas yang berhasil ditagih dari piutang murabahah, metode ini digunakan untuk transaksi murabahah tangguh dimana ada risiko piutang tidak tertagih relatif besar dan/atau beban untuk mengelola dan menagih piutang yang relatif besar, maka jurnal :
Pada saat penjualan kredit dilakukan :
Dr. Piutang Murabahah                                   xxx
            Kr. Aset Murabahah                                       xxx
            Kr.  Keuntungan Tangguhan                          xxx
Pada saat penerimaan angsuran :
Dr. Kas                                                            xxx
            Kr. Piutang murabahah                                   xxx

Dr. Keuntungan Tangguhan                           xxx
            Kr. Keuntungan                                              xxx
     6.      Pada saat akadmurabahah piutang diakui sebesar biaya perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati. Pada akhir periode laporan keuangan, piutang murabahah dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi sama dengan akuntansi konvensianal, yaitu saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian piutang. Jurnal untuk penyisihan piutang tak tertagih:
Dr. Beban Piutang Tak Tertagih                                 xxx
            Kr. Penyisihan Piutang Tak Tertagih                          xxx

     7.      Potongan pelunasan piutang murabahah yang diberikan kepada pembeli yang melunasi tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang disepakati diakui sebagai pengurang keuntungan murabahah.
                  a.       Jika potongan diberikan pada saat pelunasan, maka dianggap sebagai pengurang keuntungan murabahah, dan jurnal:
Dr. Kas                                                                        xxx
Dr. Keuntungan Ditangguhkan                                  xxx
            Kr. Piutang Murabahah                                               xxx
            Kr. Keuntungan murabahah                                        xxx
                                                ( porsi pengakuan keuntungan potongan – potongan)
                  b.      Jika potongan diberikan setelah pelunasan yaitu penjual menerima pelunasan piutang dari pembeli kemudian membayarkan potongan pelunasannya kepada pembeli. Maka akan jurnal :
Pada saat penerimaan piutang dari pembeli
Dr. Kas                                                                        xxx
Dr. Keuntungan ditangguhkan                                   xxx
            Kr. Piutang murabahah                                               xxx
            Kr. Keuntungan murabahah                                        xxx
                                    (sesuai porsi pengakuan keuntungan )
Pada saat pengembalian kepada penbeli
Dr. Keuntungan murabahah                            xxx
            Kr. Kas                                                                        xxx

     8.      Denda dikenakan jika pembeli lalai dalam melakukan kewajibanya sesuai dengan akad, dan denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebijakan.
Dr. Dana Kebijakan – kas                                           xxx
            Kr. Dana Kebijakan - Denda                                      xxx

9.      Pengakuan dan pengukuran penetimaan uang muka adalah sebagai berikut :
                  a.       Penerimaan uang muka dari pembeli
Dr. Kas                                                                        xxx
            Kr. Utang Lain-U tang Muka Murabah                      xxx
                  b.      Apabila murabahah jadi dilaksanakan
Dr. Utang Lain-Utang Muka Murabahah                   xxx
            Kr. Piutang Murabahah                                               xxx
Sehingga untuk penentuan margin keuntungan didasarkan atas nilai piutang ( harga jual kepada pembeli setelah dikurangi uang muka ).
                  c.       Pesanan dibatalkan, jika uang muka dibayarkan oleh calon pembeli lebih besar daripada biaya yang telah dikeluarkan oleh penjual dalam rangka memenuhi permintaan calon pembeli maka selisihnya dikembalikan pada calon pembeli.
Dr. Utang Lain-utang Muka Murabahah                    xxx
            Kr. Pendapatan Operasional                                       xxx
            Kr. Kas                                                                        xxx
                  d.      Pesanan dibatalkan, jika uang muka yang dibayarkan oleh calon pembeli lebih kecil daripada biaya yang teah dikeluarkan oleh penjual dalam rangka memenuhi permintaan calon pembeli, maka penjual dapat meminta pembeli untuk membayarkan kekuranganya dan pembeli membayarkan kekuranganya.
Dr. Kas/Piutang                                                          xxx
Dr. Utang Lain-Utang muka murabahah                    xxx
            Kr. Pendapatan Operasional                                       xxx
                  e.       Jika perusahaan menanggung kekuranganya atau uang muka sama dengan beban yang dikeluarkan.
Dr. Utang Lain-Utang muka murabahah                    xxx
            Kr. Pendapatan Operasional                                       xxx

     10.  Penyajian
            Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, yaitu saldo piutang murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang. Keuntungan murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang ( contra account )
     11.  Pengungkapan
Penjual pengungkapan hal-hal yang terkait dengan transaksi murabahah, tetapi tidak terbatas pada :
             
b. Akuntansi untuk pembeli
      1.      Uang muka
Pembeli membayar uang muka
Jurnal:                                                                                    xxx
                   Kr. Kas                                                                                       xxx

Jika sudah memberikan uang muka, maka ketika penyerahan barang jurnalnya:
Dr. Aset     xxx
Dr. Beban murabahah tangguhan                                          xxx
                   Kr.uang muka                                                                             xxx
                   Kr. Utang murabahah                                                                 xxx

Jika pembeli membatalkan transaksi dan dikenakan biay, maka diakui sebagai kerugian. Apabila biaya yang dikenakan lebih kecil dari uang muka, maka jurnalnya:
Dr. Kas       xxx
Dr. Kerugian                                                                          xxx
                   Kr. Uang muka                                                                           xxx

Sedangkan biaya yang dikenakan lebih besar dari uang muka, jurnalnya:
Dr. Kerugian                                                                          xxx
                   Kr.uang muka                                                                             xxx
                   Kr. Kas atau utang                                                                     xxx

     2.      Aset yang diperoleh melalui transaksi murabahah diakui sebesar biaya perolehan murabahah tunai (Apabila tidak ada uang muka)
Utang yang timbul dari transaksi murabahah tangguh diakui sebagai utang murabahah sebesar harga beli yang disepakati(jumlah yang wajib dibayarkan). Selisih antara harga beli yang disepakati dengan biya perolehan tunai diakui sebagai beban murabahah tangguhan.
Jurnal:
Dr.Aset      xxx
Dr. Beban murabahah tagguhan                                            xxx
                   Kr.utang murabahah                                                                   xxx
     3.      Beban murabahah tangguhan  diamortisasi secara proporsional dengan porsi utang murabahah yang dilunasi. Jurna:
Dr. Utang murabahah                                                            xxx
                   Kr. Kas                                                                                       xxx
Dr. Beban   xxx
                   Beban murabahah tangguhan                                                     xxx
     4.      Diskon pembelian yang diterima setelah akad murabahah, potongan pelunasan dan potongan utang murabahah diakui sebagai pengurang beban murabahah tangguhan.
Jurnal untuk diskon pembelian yang diterima setelah akad murabahah
Dr. Kas       xxx
                   Kr. Beban murabahah tangguhan                                               xxx

Jurnal untuk potongan pelunasan dan potongan utang murabahah
Dr.utang murabahah                                                              xxx
Dr. Beban   xxx
                   Kr.kas                                                                                         xxx
                   Kr. Beban murabahah tangguhan                                               xxx
Keterangan: beban dihitung sebesar alokasi beban murabahah tangguhan – potongan
     5.      Denda yang dikenakan akibat kelalaian dalam melakukan kewajiban sesuai dengan akad diakui sebagai kerugian.
Jurnal:
Dr. Kerugian                                                                          xxx
                   Kr. Kas/utang                                                                             xxx
     6.      Penyajian
Beban murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang (contra account) utang murabahah.


 Ilustrasi Akuntansi Akad Murabahah
         
           Penyerahan Dana Investasi dalam bentuk Kas (Asumsi : Pengelola Dana Tidak Memudharabahkan Kembali)
      1.  Tunai
Transaksi Murabahah Tunai Pesanan Mengikat
Transaksi (dalam ribuan rupiah)
Penjual
Pembeli
1 januari 2007
Penjual dan pembeli melakukan akad murabahah.. penjual membeli dari pihak lain barang  yang  akan dijual kepada pembeli. Penjual membeli persediaan dari pihak lain dengan harga Rp100.000 dan akan diserahkan pada 1 juni 2007. Pesanan meningkat.

Aset Murabahah       100.000
    Kas/utang                           100.000
1 maret 2007
Jika terjadi penurunan nilai sebelum barang pesanan diserahkan kepada pembeli sebesar Rp5.000

Beban penurunan
Nilai                      5.000
     Aset murabahah        5.000
1 juni 2007
Penjual sesuai akad menyerahkan barang kepada pembeli dengan nilai Rp115.000

Kas                        115.000
     Keuntungan                   20.000
     Aset murabahah             95.000

Aset            115.000
     Kas                       115.000

Transaksi murabahah tunai pesanan tidak meningkat
Transaksi (dalam ribuan rupiah )
Penjual
Pembeli
1 januari 2007
Jika penjual memperoleh aset murabahah dengan harga belisebesar  Rp100.000

Aset murabahah    100.000
   Kas/utang                       100.000
1 maret 2007
Jika terjadi penurunan nilai sebelum barang pesanan diserahkan kepada pembeli sebesar Rp5.000.
Pesanan tidak mngikat.




Kerugian penurunan nilai 5.000
        Aset murabahah                  5000
15 maret 2007
Penjual sesuai akad menyerahkan barang kepada pembeli dengan nilai Rp115.000.
Secara tunai.

Kas                      115.000
   Keuntungan                     20.000
   Aset Murabahah              95.000

Aset           115.000
   Kas                        115.000
1 april 2007
Apabila diskon diberikan oleh pihak ketiga setelah akad ditandatangani oleh pembeli dan penjual, sebesar Rp5.000 dan biaya pengembalian diskon Rp1.000.
-          Pada saat menerima diskon dari pihak ketiga
-          Jika merupakan hak pembeli:
·         Saat diskon diterima

·         Saat diskon dibayarkan kepada pembeli


·         Saat diskon tidak dapat dibayarkan kepada pembeli karena pembeli tidak diketahui secara pasti keberadaanya

-          Jika merupakan hak penjual:
·         Saat diskon diterima dan diperjanjikan dalam akad

·         Jika tidak dijanjikan dalam akad.








Kas                                    4.000
   Utang                                           4.000
Utang                                 4.000
    Kas                                              4.000


Dana kebajikan-kas           4.000
     Dana kebajikan-denda               4.000





Kas
    Keuntungan

Kas                                     4.000
     Pendapatan
     Operasional Lain                        4.000










Kas                  4.000
    Aset                        4.000




      2.  Non-Tunai
Tidak menggunakan akun penjualan dan harga pokok penjualan ketika barang diserahkan (biasa digunakan daam lembaga keuangan)
Transaksi (dalam Rp000)
Penjual
Pembeli
1 jsnusri 2007
Penjual dan pembeli melakukan akad murabahah pesanan mengikat. Penjual membeli dari pihak lainbarang yang akan dijual kepada pembeli.
Penjual membeli persediaan dari pihak lain dengan harga Rp200.000 dan akan diserahkan pada 1 juni 2007 akan dibayarkan dalam dua kali angsuran.

Aset murabahah              200.000
      Kas/utang                               200.000
1 juni 2007
Penjualan sesuai akad menyerahkan barang kepada pembeli dengan nilai Rp250.000 secara tidak tunai dan akan dibayar selama 2 tahun. Nilai tunai dari aset Rp200.000. dengan 2 kali angsuran.

Piutang murabahah        250.000
   Keuntungan tangguhan            50.000
    Aset murabahah                     200.000



(keuntungan tangguhan akan diamortisasi sepanjang akad)
   

Aset                                200.000
Beban ditangguhkan        50.000         
     Utang                                      250.000



(beban ditangguhkan akan diamortasi sepanjang akad)
1 juni 2008
Pembayaran sebesar Rp125.000




1 juni 2009
Pembayaran sesuai Rp125.000

Kas                             125.000
Keuntungan
Tangguhan                  25.000
       Putang murabahah              125.000
       Keuntungan                          25.000
Kas                             125.000
Keuntungan
Tangguhan                    25.000        
        Putang murabahah               125.000
        Keuntungan                            25.000
Utang murabahah            125.000
Beban                                25.000
     Beban ditangguhkan                 25.000
     Kas                                          125.000b


Utang murabahah              125.000Beban                                  25.000
    Beban ditangguhkan                     25.000
    Kas                                              125.000






Transaksi murabahah jika penjual adalah produsen (menggunakan akun harga pokok penjualan)
Transaksi
Penjual
Pembeli
1 juni 2007
Penjual menandatangani akad murabahah. Penjualan digunakan secara kredit Rp250.000 dengan harga perolehan Rp 200.000 dan diskon sebelum akad Rp10.000 serta menerima uang muka Rp10.000 dan akan diserahkan kepada pembeli 1 juni 2007. Pembayaran akan dilakukan secara angsuran 5 kali setiap 3 bulan

Aset Murabahah           190.000
    Kas/utang                               190.000
Kas                                10.000
    Utang lain-lain                    
     Murabahah                              10.000

Uang muka            10.000
   Kas                                  10.000
1 juni 2007
Untuk mencatat penyerahan




Jurnal pengakuan laba tangguh/jurnal penutup

Piutang                         240.000
Utang lain-lain                10.000
   Penjualan                                 250.000
HPP                              200.000
   Aset murabahah                      200.000
Penjualan                       250.000
    HPP                                        200.000
    Keuntungan tangguhan              50.000

Aset Nonkas         190.000
Beba ditangguhkan  60.000
  Utang                                240.000 
  Uang muka                          10.000
1 september 2007
Pada saat pelunasan (dengan dicicil 5 kali) dan dilakukan amortisasi atas keuntungan dan biaya ditangguhkan.

Kas                                    48.000
    Piuatang                                    48.000
Keuntungan Tangguhan     12.000
    keuntungan                                48.000

Utang                         48.000
Kas                                        48.000
Beban                        12.000
Beban ditangguhkan             12.000
1 desember 2007
Jika pembeli tidak dapat membayar karena kelalaiannya sehingga dikenakan denda Rp1.000.
Pada saat pelunasan (dengan dicicil 5 kali) dan dilakukan amortisasi atas keuntungan dan biaya dirangguhkan.
Dana kebajikan-kas             1.000
    Dana kebajikan-denda                 1.000
Kas                                     48.000
Keuntungan                                   
Tangguhan                          12.000
    Piutang                                       48.000
    Keuntungan                                12.000

Kerugian                     1.000
  Kas                                        1.000
Utang                        48.000
Beban                        12.000
   Kas                                     48.000
   Beban ditangguhkan           12.000
1 februari 2007
Jika pembeli dapat melunasi lebih cepat dari yang seharusnya, maka penjual dapat memberikan potongan. Pada saat pembayaran cicilan ke-3, dilunasi kemudian dengan pemberian potongan sebesar Rp5.000
Keuntungan                        
Tangguhan                           36.000
Kas                                 139.000
  Piutang                                       144.000
  Keuntungan                                  25.000

Utang murabahah    144.000
Beban                        25.000
  Beban ditangguhkan            36.000
   Kas                                   139.000


3. Penyelesaian utang piutang Murabahah Bermasalah Restrukturisasi Utang Piutang
Transaksi (dalam Rp000)
Penjual/kreditor
Pembeli/debitur
12Mei 2009 penjual dan  pembelimelakukan akad murabahah. Penjual membeli dari pihak lain barang yang akan dijual kepada pembeli dengan harga  Rp1.000.000. barang akan diserahkan pada pembeli tanggal 1 juni 2009
Persediaan             1.000.000
   Kas/utang                            1.000
1 juni 2009, penjual menyerahkan barang kepada pembeli dengan nilai Rp1.250.000. secara tidak tunai dan akan dibayar selama 10 x angsuran.
Piutang murabahah   1.250.000
 Keuntungan tangguhan 25.000
 Persediaan                                1.000.000

Keuntungan tangguhan akan diamortisasi sepanjang akad proporsional denagn piutang yang dilunasi
Aset                         1.000.000
beban ditangguhkan    250.000
    utang                                     1.250.000
beban ditangguhkan akan diamortisasi sepanjang akad proporsional dengan utang yang dilunasi
Jurnal setiap pembayaran angsuran
Kas                             125.000
Keuntungan tangguhan 25.000
  Piutang murabahah                  125.000
  Keuntungan                                25.000
Utang murabahah        125.000
Beban                             25.000
  Beban ditangguhkan                   25.000
  Kas                                            125.000
Sampai dengan angsuranke-5, pembeli dapat membayarangsuran dengan baik. Untuk angsuran berikutnya pembeli mengalami penurunan kemampuan bayar, sehingga penjual memutuskan akan melakukan rekstrukturisasi utang murabahahnya. Posisi terakhir dari akun terkait dengan utang piutang murabahah adalah:

Piutang murabahah        625.000
Keuntungan tangguhan (125.000)
                                        500.000
   
Utang murabahah            625.000
Beban tangguhan            (125.000)
                                        500.000








Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal Quiz dan Jawaban Akuntansi keuangan Lanjutan 1 (Konsinyasi)

Transaksi Derivatif

METODE PENELITIAN KUANTITATIF (Proses Penelitian, Masalah, Variabel dan Paradigma Penelitian)